SOP PENGAMBILAN DARAH ARTERI

 Sampel darah arteri digunakan terutama untuk pemeriksaan analisa gas darah (AGD) arteri. Sampel dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu pada pasien yang sering diperiksakan AGD melalui kateter dalam arteri, atau dengan menggunakan spuit untuk tusukan arteri pada pasien yang hanya butuh satu kali pemeriksaan.

Pengambilan sampel darah arteri lebih sulit dibandingkan sampel darah vena karena pembuluh darahnya lebih dalam dan tidak terlihat/teraba dengan komplikasi yang lebih berat. Arteri radialis merupakan pilihan pertama karena paling dangkal, memiliki kolateral (arteri ulnaris), dan mudah perabaannya. Pilihan arteri berikutnya adalah arteri brachialis  dan arteri dorsalis pedis, sedangkan arteri femoralis merupakan pilihan terakhir. Sebenarnya pengambilan sampel dari arteri femoralis lebih mudah karena ukuran arteri lebih besar, tapi beresiko menyebabkan perdarahan yang sering tidak diketahui karena lokasinya tertutup selimut.

Sebelum pengambilan darah dari arteri radialis, harus dilakukan modified Allen test untuk menentukan apakah arteri ulnaris dapat memberikan sirkulasi kolateral ke tangan.

Modified Allen test

  1. Pasien diminta untuk menggenggam, tekan arteri ulnaris dan arteri radialis dengan 2 jari pada masing-masing arteri
  2. Pasien diminta membuka genggamannya, amati telapak tangan pasien menjadi pucat
  3. Lepas tekanan pada arteri ulnaris, bila telapak tangan pasien menjadi kemerahan, maka tes positif, darah bisa diambil


Prosedur pengambilan darah arteri

  1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized. Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
  2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan biarkan kering
  3. Posisi tangan hiperekstensi  pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau bantal kecil
  4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o untuk a. femoralis)
  5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera tutup ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar darah bercampur heparin
  6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5 menit
  7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan suhu 1–5°C) untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.

Komplikasi yang bisa terjadi:

  1. Trombosis arteri: menyebabkan iskemik dan kematian jaringan
  2. Hematoma: dicegah dengan penekanan selama 3-5 menit pada luka. Penanganan jika terjadi hematoma dengan kompres hangat.
  3. Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi terutama pada pasien dengan pemeriksaan koagulasi yang memanjang atau mendapatkan obat antikoagulan.




Semoga bermanfaat



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar Operasional Prosedur (SOP) Membersihkan Mulut Pasien

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP) MENCUCI RAMBUT PASIEN